Sunday, February 14, 2010

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG MASALAH

I.a. SECARA UMUM

Sejak pertengahan Desember 2007 harga-harga bahan kebutuhan pokok dipasaran melonjak tak terkendali. Kenaikan ini tidak saja melanda ibu kota,tapi juga meramba hampir diseluruh pasar-pasar tradisional ditanah air. Ironisnya kenaikan itu mencakup hampir semua komoditi kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras,telur ayam, minyak kelapa, tepung terigu, dan kedelai. Berdasarkan pemantauan di beberapa pasar tradisional ditanah air dalam beberapa bulan yang lalu, kenaikan rata-rata harga beras antara 6 hingga 10 %: telur ayam antara 3,99 % sampai 12,81 %: tepung terigu 50 %, dan kedelai naik sampai 100 %. Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok ini memicu merosotnya daya beli masyarakat. Kalau hal ini tidak di antispasi maka berpotensi mempercepat laju inflasi. Oleh karena, kenaikan harga-harga itu tidak disertai kenaikan upah real dan pendapatan masyarakat. Di tahun 2007 rata-rata kenaikan upah minimum pekerja (UMP) hanya 9,3 % sehingga tidak sanggup mengejar harga barang dan jasa yang melonjak karena inflasi tahun 2007 sebesar 6,8 %.Tentunya yang kena dampaknya adalah masyarakat miskin. Menurut catatan Bank Dunia, saat ini sekitar 30-40 masyarakat miskin dengan penghasilan Rp 15.000 per keluarga/hari. Dampak lebih luas lagi, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok bisa menimbulkan krisis ekonomi.Dan ancaman social politik yang cukup serius. Pada 1 Februari lalu pemerintah buru-buru mengumumkan paket kebijakan pengendalian harga pangan melalui intrumen fiscal, yaitu melalui mekanisme pemberian subsidi harga terhadap komoditas-komoditas utama pangan seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gandum, dan kedelai, hingga sebesar Rp 13,2 triliun. Intrumen fiscal ini hanya untuk smoothing out dari fluktuasi harga yang tajam.Sifatnya menyerap lonjakan harga yang terjadi mulai pertengahan Desember lalu.
Subsidi pangan secara permanen melalui sisi produksi juga kan diberikan langsung kepada petani,diantaranya melalui subsidi pupuk sebesar Rp 6,7 miliar yang dianggarkan dalam APBN 2008. Selama hampir 4 tahun, kebijakan ekonomi pemerintah hanya terfokus pada sector moneter keuangan dan dan mengabaikan sector riil. Salah satu contoh kebijakan yang justru menyimpang dari upaya revitalisasi pertanian, yaitu kebijakan mentri perdagangan yang mengizinkan ekspor pupuk yang lebih besar keluar negeri. Akibat kebijakan itu harga pupuk didalam negeri membumbung tinggi, naik lebih dari 40 %. Dan buntutnya, terjadi kelangkaan pupuk dibeberapa daerah, dan kondisi itu menyebabkan beredarnya pupuk-pupuk palsu. Kesejahteraan petani masih jauh dari harapan, malah hidup petani dan rakyat kecil makin terjepit. Para petani kesulitan mencari pupuk,benih, modal, sehingga hasil panen para petani sangat tidak bagus.Dari data Depatemen Pertanian menyebutkan, luas sawah di Indonesia mencapai 7,2 juta hektar, sedangkan luas lahan perkebunan lebih dari 15 juta hektar.Memang, salah satu delema yang tengah dihadapi saat ini adalah alih fungsi lahan. Namun, hal ini bisa disiasati melalui ekstensifikasi pertanian, pemupukan, dan penyediaan benih unggul. Selain itu perbaikan jaringan irigasi, pembangunan bendungan juga harus diprioritaskan idialnya sumber mata air yang tersedia untup pertanaman padi dua kali setahun. Infra struktur tidak hanya dibutuhkan untuk mendukung usaha agribisnis tapi juga merangsang tumbuhnya usaha-usaha baru yang dibutuhkan petani.Pengembangan pula dalam segi keuangan khususnya lembaga keuangan mikro untuk petani berupa bank maupun non bank,KUD, pasar desa, Badan Usaha Milik Petani(BUMP) dan lain-lain.semua itu perlu adanya penunjang supaya peningkatan akses petani terhadap permodalan agar lebih mudah dan dengan bungah rendah. Tujuan ini dapat menghindari ketergantungan petani terhadap program bantuan langsung pemerintah yang sering bersalah dan tidak adil bagi yang tidak memperoleh. Selain itu juga lembaga ekonomi ini diharapkan dapat menyederhanakan prosedur kredit untuk modal kerja dan investasi petani.
I.b. SECARA KHUSUS
Pemerintah bukan hanya dipusingkan oleh rumitnya merancang pembangunan dan menentukan prioritas dalam penyusunan RAPBN,tetapi juga dengan pengambilan keputusan atas besarnya subsidi-subsidi yang diberikan pemerintah baik energi, listrik BBM, pupuk, Beras dan lainnya.Karena itulah pemerintah bersepakat untuk menghapuskan subsidi baik BBM atau pupuk secara bertahap.meski telah menerapkan harga pasar untuk pupuk. Kondisi ini diperkuat pula oleh para pedagang dan pengecer yang selalu mempermainkan harga pupuk yang beredar sementara ini.Karena itulah salah satu langkah pemrintah untuk kelakukan konversi penggunaan pupuk buatan atau Kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik yang sementara ini bisa dianggap sebagai salah satu terobosan penting dalam mengatasi problema yang menimpa para petani diseluruh Indonesia. Sebetulnya keinginan para petani itu tidak macam-macam,petani ingin agar usaha taninya berjalan baik, ingin bertani dengan tenang, jika butuh benih ada benihnya, jika ingin pupuk ada pupuk, jika ingin modal ada tersedia modal, dan seterusnya ingin memperoleh profit yang lebih baik.
Salah satu kunci keberhasilan panen para petani itu adalah pemeliharaan dan pemupukan yang tepat.sementara ini para petani hanya mengandalkan pupuk kimia yang selama ini menghilang, padahal tidak kalah bagusnya kalau menggunakan pupuk organik/kompos, pupuk organik/kompos tidak mengandung logam asli buatan Indonesia yang rama lingkungan, ternyata hasilnya sangat memuaskan,selain tidak mengganggu lingkungan, produktifitas melimpah. Untuk memperoleh kompos sangatlah mudah, hampir disetiap tempat ada kompos tapi karena tingkat keprihatinannya yang kurang yang selalu ingin disubsidi oleh orang lain tak mau berpikir panjang,kompos yang semula sampah, kotoran sampa rumah tangga yang menumpuk merupakan bahan pupuk kompos yang baik. Hanya perlu pemisahan sampah, yakni bahan-bahan yang mudah diuraikan oleh organisme,dan bahan yang tidak mudah diuraikan,seperti pecahan kaca,kaleng bekas, botol bekas,bekas bangunan (semen), dan plastic.Meski demikian kita harus tahu dulu apa itu kompos dan manfaatnya.

BAB II
LANDASAN TEORI
Permintaan merupakan suatu keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang atau jasa yang bersangkutan, harga suatu barang atau jasa tertentu adalah suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan dapat ditukarkan dengan sesuatu yang lain, apapun bentuknya, barang ekonomis memiliki harga, sedang barang-barang bebas tidak memliki karena barang ekonomis disatu pihak berguna sedangkan dipihak lain jumlahnya jarang (Scare). (Suherman Rosyidi:6:1996).
Kegunaan suatu benda akan menimbulkan keinginan, dan keinginan itu pada giliranya akan membuahkan permintaan. Dan sebaliknya, kelangkaan suatu barang akan mendorong beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan barang itu dengan cara-cara lain yang bisa menguntungkan, sehingga dari kelangkaan barang tersebut timbul suatu penawaran.
Ringkas cerita kelangkaan menimbulkan penawaran sedangkan kegunaan menimbulkan permintaan. Atau dengan kata lain, bergunalah suatu barang jika diminta dan langkahlah suatu barang bila ditawarkan. Sehingga pengertian ini membawa kita pada suatu kesimpulan utama yaitu bahwa suatu harga barang ditentukan oleh bertemuannya dua kekuatan atau pengaruh, yaitu permintaan dan penawaran dan dapat diketahui bahwa perubahan salah satu maupun keduanya akan mengubah harga. (Suherman Rosyidi :6:1996)
► PERMINTAAN
Untuk mendapatkan barang/jasa guna memenuhi kebutuhan hidup diperlukan pengorbanan. Dalam kehidupan sehari-hari pengorbanan itu dapat dikeluarkan dalam bentuk uang, yang dikenal dengan istilah membeli. Dalam hal ini, jumlah barang/jasa yang akan dibeli oleh masyarakat berhubungan erat dengan tingkat harga barang yang bersangkutan.Pada hakekatnya permintaan barang dapat berubah karena perubahan harga.yang dirumuskan dalam hokum permintaan
“ PERUBAHAN HARGA MEMPUNYAI PENGARUH TERBALIK TERHADAP PERUBAHAN PERMINTAAN” Maksunnya, pada waktu harga naik permintaan akan turun, sedangkan apabila harga turun permintaan akan naik. Merupakan suatu daftar yang menunjukan banyaknya satuan barang yang diminta pada berbagai tingkat harga, semakin tinggi harga suatu barang maka akan sedikitlah jumlah barang yang terjual dan apabila semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang akan dibeli konsumen. Hal tersebut dikarenakan konsumen lama relative membeli lebih banyak, konsumen yang semula tidak mampu membeli sekarang dapat membelinya dan konsumen melepaskan barang-barang lain yang relative lebih mahal. (Kadariah dan Dra. Susetyorini)
► ELASTISITAS PERMINTAAN
Seberapa jauh pengaruh perubahan harga barang terhadap permintaan dan penawaran melahirkan pengertian “ Elastisitas “. Dalam hal ini yang maksud elastisitas harga adalah derajad kepekaan permintaan dan penawaran barang terhadap perubahan harga.
Faktor-faktor yang mempengarui elastisitas permintaan :
1. Ada atau tidaknya barang pengganti.
2. Luas atau sempitnya kemungkinan penggunaan barang yang bersangkutan
3. Pentingnya suatu barang bagi kehidupan
4. Sifat tahan lamanya suatu barang
5. Harga barang dibandingkan dengan pendapatan konsumen
( Suherman Rosyidi :6;1996 )
► PENAWARAN
Dalam kegiatan ekonomi kaum produsen menghasilkan barang dan jasa bukan untuk digunakan sendiri, melainkan untuk dijual kepada konsumen. Dengan demikian setiap saat terdapat barang yangsiap untuk dijual, atau ditawarkan kepada masyarakat, jumlah yang ditawarkan berhubungan erat dengan harga yang berlaku. Selajutnya yang dimaksud penawaran adalah jumlah barang/jasa tertentu yang akan dijual pada waktu dan tingkat harga tertentu. Harga dan jumlah barang yang ditawarkan mempunyai hubungan yang erat, hubungan tersebut dirumuskan dalam hukum penawaran “ PERUBAHAN HARGA MEMPUYAI PENGARUH YANG SEJALAN DENGAN PERUBAHAN PENAWARAN “ Maksudnya pada waktu harga barang naik, penawarannya ikut naik;apabila harga barang turun,penawarannya ikut turun.
► ELASTISITAS PENAWARAN
Disamping elastisitas harga terhadap permintaan,kita perlu memperhatikan elastisitas harga terhadap penawaran, yang selanjutnya disebut elastisitas penawaran. Yang dimaksud dengan elastisitas penawaran adalah besar kecilnya pengaruh perubahan harga terhadap jumlah penawaran barang yang bersangkutan.


BAB III
ISI
III.a.1 MANFAAT KOMPOS
Kompos mempunyai beberapa manfaat bagi petani dipedesaan maupun bagi orang diperkotaan.Manfaatnya sebagai berikut :
A. Kompos bermanfaat bagi penyuburan tanah.
Kompos adalah pengganti pupuk buatan pabrik, seperti urea,TSP,KCL, yang kadang-kadang sulit kita peroleh dan harganya sangat mahal.Oleh karena itu tanah yang dipupuk dengan kompos akan subur karena kompos sama fungsinya dengan pupuk buatan pabrik.
B. Kompos bermanfaat bagi penggemburan tanah
Contohnya tanah pasir sifatnya kurang bisa menahan air sehingga tanah cepat kering.tanah seperti perlu adanya pencampuran kompos dengan tanah tersebut. Tanah liat banyak mengandung genangan air, sehingga akar tanaman mudah busuk, keadaan ini juga dapat diperbaiki dengan cara mencampurkan setiap dua bagian tanah liat ditambah satu bagian pasir,dan satu bagian kompos.
C. Kompos bermanfaat bagi pengisian pot tanaman
Kompos pengisi pot tanaman sering disebut sebagai media tanam. Penggunaan kompos harus dicampur dengan tanah dan pasir dengan perbandingan setiap 3 kompos, 2 bagian pasir,dan 5 bagian tanah.
D. Kompos bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan
Dengan pengomposan, kita akan memanfaatkan limbah-limgah yang ada disekitar lingkungan kita.seperti limbah pekarangan, limbah dapur, limbah pertanian, limbah manusia. Kalau dibiarkan limbah-limbah itu akan menyebabkan bau busuk yang dapat mengganggu lingkungan (kesehatan).
E. Kompos bermanfaat untuk menambah pendapatan
Bagi petani peternak, pembuat kompos merupakan usaha sampingan disamping usaha pokok bercocok tanam atau beternak. Dahulu, kompos diperoleh melalui pengomposan secara alami, tetapi sekarang sudah banyak kompos yang diproses secara buatan dan pembuatan kompos juga merupakan usaha yang dapat menghasilkan pendapatan yang menguntungkan. Untuk menambah biaya kebutuhan rumah tangga
III.a.2 SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KOMPOS
Proses pembuatan kompos mudah dan praktis, baik untuk daerah yang kering maupun daerah yang basah. Adanya kemauan si pembuat dan tersedianya bahan-bahan yang mudah terurai sangat penting dalam pembuatan kompos. Syarat-syarat pembuatan kompos secara umum yaitu 1. bahan-bahan yang digunakan jangan terlalu kasar.sebaiknya dipotong-potong menjadi kecil sekitar 10-25 cm. 2. Gundukan kompos harus diatas tanah yang kering, mempunyai saluran pembuanganyang baik. 3. Bahan-bahan kompos disusun berlapis-lapis dan setiap lapisan tebalnya kurang lebih 30 cm.luas lapisan 2 m X 3 m dan tinggi 1,5 m. 4. Untuk menetralkan terjadinya peningkatan keasaman didalam tumpukan, harus ditambah abu,kapur,dan sekamdidalam tumpukan tersebut. 5. Gundukan kompos sebaiknya diberi atap untuk menghindari hujan atau panas. 6. Setiap satu bulan tumpukan kompos dibongkar dan dibalik-balik 2-3 kali.
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan kompos yaitu cangkul, sekop, arit, paku, gergaji, palu

III.a.3. BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMBUATAN KOMPOS
Ada bermacam-macam bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos misalnya :
1. Limbah ternak atau limbah manusia
2. Limbah pertanian,pekarangan,atau halaman
3. Bahan-bahan penetral ( pengubah tingkat keasaman )
4. Tanah
5. Bahan-bahan tambahan, Seperti Urea, TS, Zk.
III.a.4. CARA PEMBUATAN KOMPOS
Cara pembuatan kompos ada bermacam-macam tergantung bahan yang digunakan, dan juga tergantung kepada kesanggupan si pembuatan kompos, dalam arti apakah usaha ini merupakan sambilan atau usaha yang sudah komersial (dijual dipasaran umum ).
Cara I
Cara yang masih tradisional, sangat praktis, sedikit sekali mengeluarkan biaya, mudah sekali untuk dilakukan oleh para petani sebagai pekerja sambilan. Cara pembuatannya sebagai berikut :
1. Dilingkungan terbuka kompos terbentuk melalui proses alami, yakni jika tanah bekas timbunan sampah yang sudah cukup lama sekitar 6 – 12 bulan, digali akan terlihat bekas sampa akan menyerupai tanah.
2. Sampah dipisahkan dari bahan-bahan yang tidak mudah terurai, seperti pecahan kaca, kaleng, plastic, dan bahan-bahan yang mudah terurai.
3. Tanah sampah yang menyerupai tanah dijemur sampai kering setelaitu disaring.
4. Tanah hasil ayakan ditambah belerang sebanyak 50 – 100 (25-50 sendok makan) untuk setiap satu kilogram tanah sampah.
* 1 sendok makan berisi belerang ± 2 gram.
Cara II
Cara ini juga mudah tapi memerlukan sedikit mengeluarkan biaya. Yaitu
1. Bahan yang akan digunakan, seperti jerami padi atau jagung dipotong-potong sepanjang 10 – 25 cm.
2. Buat tempat gundukan, bahan-bahanya terbuat dari papan,bambu, atau semen dengan ukuran 2x2 m ( bergantung pada keperluan ).
3. Jerami, tanah, kotoran ternak, kapur, atau abu disusun berlapis-lapis ( tiap lapisan 30 cm ) dan di tambah air. 1.200 liter (240 kaleng minyak tanah) Ukuran tempat 2 x 2 m dan tinggi 1,5 m dibutuhkan ± 800 kg jerami dan 60 kg pupuk kandang.
4. Langkah ketiga akan lebih baik jika bahan-bahan, seperti potongan-potongan jerami dicampur dengan kotoran ternak hingga merata. Perbandingannya adalah 25 kg jerami, 5 kg pupuk kandang, 75 liter air (15 kaleng minyak tanah).
5. Jika perlu urea ditambahkan
6. Semua bahan ditumpuk, dan bagian atas ditutup dengan anyaman bambu atau plastic.
7. Setelah dua bulan, timbunan tersebut dibongkar dan dibalik, dan ditimbun lagi.
8. Setelah tiga bulan proses pembuatan sudah selesai kalau warna timbunan tersebut berwarna coklat.

III.a.5. CARA PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN PUPUK KOMPOS

Untuk memudahkan dalam pengangkutan, pupuk kompos perlu dikemas dalam kantong plastic atau karung goni dengan ukuran bervariasi, sebelum dikemas kompos harus dikeringkan dengan cara diangin-anginkan jangan sampai kena sinar matahari supaya tidak ada jamur. Pengantongan atau pengemasan ini disesuaikan dengan kebutuhan pembeli atau pemakai. Setelah pengemasan pupuk disimpan ditempat yang kering dan tidak lembab.
Pupuk kompos yang telah dihasilkan sangat berguna bagi petani yang membuatnya. Pupuk kompos dimanfaatkan untuk keperluan sendiri atau dijual yang hasilnya sebagai sumber pendapatan yang menguntungkan.
Untuk menentukan harga jual dengan baik, kita perlu menghitung berapa jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pembuatan pupuk kompos yang baik. Sebagai gambaran perhatikan contoh perhitungannya sebagai berikut. Jika gundukan kompos ukuran 2 m, lebar 2 m, dan tinggi 1,5 m, berarti jumlah ( volume ) kompos tersebut = 2 m x 2 x m x 1,5 m = 6 m3 (basah).
Pupuk kompos sejumlah 1 m3 = ± 300 kg. jadi 6 m3 kompos sejumlah 1.800 kg. Harga jual kompos perkilogram basah Rp 500.00. Jadi, hasil penjualan yang diperoleh sebesar = 1.800 kg x Rp 500.00 =
R p 900.000.00.
Cara menentukan harga jual pupuk kompos Rp 500.00 per kg
Biaya Investasi :
1. Naungan sederhana ( daun kelapa ) = Rp 8.000.00
2. Bambu 5 batang @ Rp 20.000.00 = Rp 100.000.00
3. Sekop 1 buah = Rp 25.000.00
4. Cangkul 1 buah = Rp 25.000.00
5. Parang/sabit = Rp 30.000.00 +
Jumlah = Rp 188.000.00
Naungan dan peralatan dapat digunakan selama 1 tahun (12 bulan)
Biaya penyusutan perbulan = Rp 188.000.00 : 12 bulan
= Rp 15.700.00 (dibulatkan)
Biaya tenaga kerja :
Tenaga kerja sendiri digaji = Rp 100.000.00 per bulan
Biaya tenaga kerja sendiri selama 3 bulan adalah 3 bulan x Rp 100.0000.00 = Rp 300.000.00
Total biaya produksi selama 3 bulan adalah :
1. Biaya penyusutan alat
3 bulan x Rp 15.000.00 = Rp 45.000.00
2. Biaya tenaga kerja 3 bulan
@ 100.000.00 = Rp 300.000.00 +
Jumlah = Rp 345.000.00
3. Biaya pengemasan = Rp 50.000.00 +
Jumlah biaya produksi = Rp 400.000.00
Jumlah produksi sebesar = 1.800 kg dengan biaya Rp 400.000.00

BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

Tidak semua rencana/program bisa berjalan mulus, apalagi dalam era demokrasi yang menuntut perjuangan dan kerja sama secara extra.Karena itu demi kelangsungan program pemerintah yang bertujuan baik, maka proses perencanaan dan program pelaksanaannya sebaiknya dibenahi sebelum mengalami kegagalan atau dampak yang kurang efesien. Demi membantu program pemerintah dan kelancaran para petani dalam melangsungkan kehidupan sehari-hari dalam memperoleh hasil panen yang diinginkan yaitu profit yang tinggi.
Konversi pupuk kimia ke pupuk kompos buatan biarlah masyarakat yang merasakan dan memilih pupuk apa yang baik dan tidak langka buat mereka,baik itu dari segi ekonomi atau dari segi kemudahan untuk mendapatkan dan penggunaannya tanpa keluar dari tujuan awal pemerintah yaitu melestarikan masyarakat seutuhnya. Pemerintah juga perlu meningkatkan sosialisasi kemasyarakat tentang kegunaan kompos sebagai pengganti pupuk kimia buatan pabrik yang tidak kalah bagusnya untuk pertumbuhan tanaman. Sebuah kebijakan baru pasti ada yang merasa dirugikan tetapi diantara nya ada juga yang merasa diuntungkan, karena itu kita harus melihat sebuah kebijakan dari segala sisi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN

Permintaan timbul dari keinginan. Hal ini menjukan bahwa keinginan dengan permintaan itu adalah dua hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Permintaan bukanlah keinginan sebagaimana keinginan bukan permintaan. Namun tak dapat dipungkiri bahwa keduanya berhubungan erat, sebabnya adalah karena keinginan itu saja tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap tingkat harga. Permintaan memiliki pengertian yang lebih dalam dari pada keinginan.
Dari uraian-uraian diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan pupuk kompos selain berpengaruh terhadap kesuburan tanah juga rama terhadap lingkunagn sekitar. Selain dari pada itu pupuk rama lingkungan ini berpengaru juga atas besarnya kelangkaan dan bertambah mahalnya pupuk kimia buatan pabrik yang semakin langkah. Eratnya hubungan yang ada antara harga dan permintaan pada gilirannya akan menunjukan hubungan yang erat. Melonjaknya permintaan akan pupuk alami sebagai akibat dari kelangkaan pupuk buatan pabrik dan belum suksesnya program pemerintah dalam menanngulangi kelangkaan pupuk tersebut. Mungkinkah pemerintah akan membiarkan hal ini akan belarut-larut.
V.2 SARAN
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. Tiap orang boleh saja ingin kepada apapun yang diinginkannya, tetapi jika keinginannya itu tidak ditunjang dengan kesediaan membeli serta kemampuan untuk membeli, maka keinginan itu pun hanya akan tinggal keinginan saja, disini jelaslah bahwa keinginan memang tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap harga sedangkan permintaan berpengaruh.
Melonjaknya harga dan kelangkaan akan pupuk yang ada sekarang ini merupakan hal sangat menyedihkan terutama bagi rakyat miskin, tetapi apabila melonjaknya kenaikan harga dan kelangkaan pupuk tersebut diimbangi dengan suksesnya program pemerintah tentunya hal itu sangat menyenangkan bagi rakyat miskin.
Disini penulis memberikan saran, untuk mewujudkan kerjasama dan koordinasi yang baik antar instansi sudah sepantasnya dibentuk tim terpadu untuk melaksanakan program pemerintah yang baik. Mengingat jumlah masyarakat miskin yang terus bertamabah, maka sangat diperlukan kecermatan dalam menentukan lapisan masyarakat yang akan menjadi sasaran program pemerintah.

BAB VI

Tak ada gading yang tak retak, begitupula dengan makala yang penulis sajikan, pasti juga tak luput dari kesalahan. Maka dari itu, penulis membuka segala macam kritik dan saran yang dapat menunjang dan membuat makalah ini menjadi lebih baik. Selain itu, diharapkan kepada pemerintah yang menjalankan programnya.
Untuk selalu memantau jalannya program tersebut, supaya tidak ada pihak-pihak yang dirugikan terutams rakyat kecil. Untuk pihak-pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini, penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.

DAFTAR PUSTAKA

 Suherman Rosyidi. 1996. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan Teori Ekonomi Mikro dan Makro.
 Kadariah. 1978. Teori Ekonomi Mikro.
 Dra. Susetyorini. 1999. Teori Ekonomi Mikro.
 WWW.Google .Com. Wikipedia
 Buku bacaan “ Seri Keterampilan Dasar “ PT. Balai Pustaka.
 Tabloit “ Media Komunikasi Petani “ Tani Merdeka